Eko Alvares Z

Rabu, 23 April 2014

Membangun Rumah Gadang Gajah Maharam, Ranahberita.com

Membangun Rumah Gadang Gajah Maharam

Gajah Maram
Masyarakat Nagari Sumpur berunding sebelum memulai prosesi proses batagak tunggak tuo (mendirikan tiang utama) rumah gadang gajah muharam. (Foto: Arjuna)
RANAHBERITA-Tunggak tuo rumah gadang yang sedang dibangun di Nagari Sumpur, Kecamatan batipuah Selatan, Kabupaten Tanah Datar sudah berdiri. Rumah gadang berjenis rumah gadang gajah maharam.
Rumah gadang yang dibangun ini merupakan milik keluarga Nuraini. Satu dari lima rumah gadang yang terbakar 26 Mei 2013 silam.
“Rumah gadang yang sedang dibangun ini jenis rumah gadang gajah maharam,” kata Ammar Dt Basa nan Tinggi, Ketua Seksi Adat dan Syara’ Kerapatan Adat Nagari Sumpur kepada ranahberita.com, Minggu (20/4/2014).
Menurut tukang tuo atau kepala tukang Novesman Dt Bagindo majo Lelo, rumah ini membutuhkan 30 tiang. Tiang setinggi 9,5 meter enam buah, 12 tiang setinggi 6 meter dan 12 tiang setinggi lima meter.
Tunggak tuo satu dari enam tiang yang memiliki tinggi 9,5 meter tersebut. “Dinamakan tunggak tuo, karena tiang itu yang didirikan pertama kali. Tunggak tuo memiliki diameter pangkal 30 cm dan ujung 20 cm,” kata Novesman, Minggu 20 April 2014.
Semua tiang tersebut menggunakan kayu batang jua. Perkiraan Novesman, butuh sekitar 40 kubik kayu untuk bahan keseluruhan, termasuk dinding dan lantai serta kasau.
Dalam rancangannya, rumah ini terdiri dari lima ruang, empat gonjong dan enam kamar. Panjang secara keseluruhan bangunan 17,2 meter dan lebar 7,80 meter dengan ketinggian total 10,47 meter. Untuk kamar, panjangnya 3,9 meter dan lebar 2,30 meter.
Bangunan yang menghadap ke matahari terbenam ini, kamar dibuat di bagian belakang berjajar. Sehingga, ada ruang lepas panjang di bagian depan. Lantai kamar lebih tinggi 20 cm dari lantai ruangan lepas. Lantai ruangan depan itu berada 1,8 meter dari permukaan tanah dan kamar dua meter dari permukaan tanah.
Untuk pintu masuk, ada dua, di depan dan belakang. Tangganya memiliki 7 anak. Kemudian enam pintu kamar. Empat jendela di depan dan dua jendela di dinding bagian kiri dan kanan, tepatnya di dua kamar paling ujung.
Sebab rumah tinggal, tentunya membutuhkan dapur. Dapur akan dibangun belakangan, sesuai kebutuhan pemilik rumah.
“Untuk waktu penyelesaian tidak bisa ditentukan sekarang. Sebab, itu berdasarkan ketersediaan bahan, tapi kita akan bekerja semaksimal mungkin,” kata Novesman yang sudah membangun empat rumah gadang sebelumnya. (Arjuna/Ed1)

Tidak ada komentar: